Ada banyak hal yang saya ambil dari senior-senior saya, yang insyallah akan saya tularkan untuk adik-adik nanti sebagai bekal dalam latihan untuk 17 agustus nanti dan seterusnya dan seterusnya hingga seterusnya. semoga bermanfaat untuk mereka dan saya sendiri. amin.
“kalian satu pasukan, berapapun jumlah kalian, kalian satu pasukan, ada yang didepan ada yang dibelakang ada yang ditengah. ada yang disebelah kanan ada yang disebelah kiri dan ada yang ditengah, ada yang bertiga, ada yang berdua bahkan ada yang sendiri. tapi perlu kalian ingat kalian satu pasukan meskipun posisi kalian berbeda kalian satu pasukan. jangan meninggalkan pasukan kalian, jangan berlari tanpa memberi aba-aba pada pasukan sehingga kamu berlari sendiri atau jangan jalan ditempat disaat aba-aba maju jalan, hingga teman-teman mu berjalan jauh dari kamu. bukan kamu yang ditinggal teman-temanmu, melainkan kamu yang meninggalkan temanmu jadi tidak ada kata pasif “ditinggal”. ingat kalian satu pasukan, sudah sering kalian dengar tentang “korsa”, korsa bukan mengenai satu haus yang lain harus haus, satu push up yang lain ikut push up, satu salah yang lain salah, satu masuk sumur yang lain masuk sumur, bukan mengenai itu, kalau itu namanya posesif. “korsa” itu saling menguatkan bukan minta diacuhkan , saling menyayangi bukan minta dikasihani, saling mengingatkan bukan minta dilupakan. Jika teman kalian dihukum push up, push up lah untuk menguatkannya itu cara memberikan semangat buatnya. jika kamu dalam kondisi tidak sehat, jangan minta dikasihani kuatkanlah dirimu sendiri, pasukanmu akan mengerti sendiri dan akan memperhatikanmu dan lebih menyayangimu. ketika temanmu merasa lelah, ingatkan dia bahwa dia tidak sendiri ajaklah untuk berdiri bersama, jika ada temanmu bersemangat di depan sana, ingatkanalah bahwa masih ada yang dibelakang ini, bukan untuk agar dia kembali kebelakang atau berhenti melainkan untuk menularkan semangatnya untuk yang dibelakang ini. kalian satu pasukan, bukan bukan kita satu pasukan, kita satu pasukan.”
“namun semua tidak artinya jika kita tidak menjaga komunikasi, jujurlah pada diri kalian sendiri, jika kamu tidak kuat katakan tidak kuat maka teman-temanmu akan menguatkanmu, jagalah komunikasi kalian dengan pasukan kalian tidak harus kemana-kemana bersama-sama minimal salinglah bertegur sapa tanyakan keadaanya balaslah sapaannya jawablah pertanyaannya. kalian bukan hanya disini menjadi pasukan, kalian lahir ke dunia ini kalian sudah masuk dalam satu pasukan, pasukan yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, adik. sama disini sama juga di keluarga kalian, jagalah komunikasi kalian. itu handphone pada dasarnya bukan untuk selfie, bukan untuk check in bukan untuk update status tapi untuk komunikasi, silahkan kalian check in bersama pasukan kalian disini tapi jangan biarkan sms dari mama mu tanpa balasan darimu, butuh berapa menit untuk membalasnya bukan menit bahkan cukup beberapa detik untuk membalasnya, jika kalian sibuk sendiri buat apa? jagalah komunikasi dengan pasukan kalian karena kita satu pasukan. sempatkanlah jaman sudah modern kita tidak harus bertatap mata untuk mengetahui kondisi pasukan kita. jika dia diam bukan berarti dia tidak menghiraukan melainkan dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk bicara. berikanlah dia waktu dan ruang.”
“sekali lagi kita satu pasukan, berjalan berirama, berjalan bersama meskipun posisi kita berbeda meskipun keadaan kita berbeda, kita bukan hanya sekedar baris-berbaris, tapi kita pasukan, kalian punya pasukan dirumah, kalian punya pasukan disini, kalian punya pasukan di kelas, dan kalian punya pasukan pasukan baru nanti, perlakukanlah sama, terserah mau dilakukan atau tidak tapi pasukan tidak akan rugi, diri kalian sendiri yang akan rugi. mungkin kalian merasa disini mengikat, iya memang kita saling mengikat satu sama lain karena kalian sangat berharga.”
tarik nafas dalam-dalam, kamu tidak sendiri, kita satu pasukan yang berirama.